Apakah Masalah Ini Sering Anda Hadapi Saat Berbelanja Online ?

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Masalah Belanja Online Ini Pasti Pernah Anda Alami

Tips ini membahas masalah umum untuk mengingatkan konsumen, apakah perlu atau tidak membeli produk tertentu secara online.

Tips Belanja Online Agar Tidak Tertipu

Tips ini menunjukkan beberapa “celah” konsumen, sehingga memungkinkan menjadi korban penipuan belanja online.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selamat datang di blog Tips Belanja Online,
mudah-mudahan bisa mendapatkan manfaat secara optimal

Tips Belanja Online adalah blog yang secara khusus memberikan panduan untuk konsumen yang ingin berbelanja melalui internet. Maraknya penjualan yang dilakukan secara online mendapat repon positif dari para konsumen yang semula terbiasa berbelanja secara konvesional, kemudian beralih ke internet.
Masalahnya, perubahan pola berbelanja tersebut juga menuntut perubahan sikap serta pengetahuan prosedur berbelanja melalui internet. Tips Belanja Online memberikan panduan dan informasi yang terkait dengan masalah tersebut, semoga sebagian atau seluruh isi dari blog ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Saturday, September 20, 2014

Belanja Online Indonesia Didominasi Wanita

Belanja Online Indonesia Didominasi Wanita

Belanja Online Indonesia akan booming tetapi didominasi oleh wanita, paling tidak itulah prediksi terhadap perkembangan dunia online di Indonesia di tahun-tahun mendatang jika didasarkan pada laporan Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending. Data dalam laporan tersebut menyatakan bahwa dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya, keinginan konsumen Indonesia untuk menabung mengalami penurunan dalam pada kuartal ke II tahun 2014. Tetapi, keinginan untuk belanja masih tetap tinggi.

Survei tersebut juga menyimpulkan bahwa di wilayah pasar Asia Pasifik konsumen Indonesia paling banyak melakukan belanja online melalui telepon seluler. Kenyataan itu juga memberikan gambaran bahwa gaya hidup online semakin disukai oleh masyarakat Indonesia seiring tumbuhnya industri e-commerce

Sementara Malaysia tercatat sebagai konsumen dengan anggaran tertinggi untuk membeli hadiah melalui belanja online. Konsumen Indonesia berada di bawah Malaysia yang menghabiskan 22 persen dari seluruh anggarannya untuk melakukan pembelian secara online. Jumlah dana yang dihabiskan sekitar Rp420 ribu untuk memneli sekitar 5 item produk sebagai hadiah untuk keluarga dan teman-teman.

Survei juga menyimpulkan bahwa 51% responden telah menyiapkan dana membeli hadiah sekurangnya 1-2 bulan sebelumnya. Selain itu, sebanyak 13% responden Indonesia yang memilih untuk membeli sesuatu yang praktis sebagai hadiah dimana mereka empat kali lebih mungkin untuk berbelanja kado yang unik sebagai hadiah pilihan musim liburan ini.

Mayoritas pengguna e-commerce di Indonesia ternyata kaum perempuan, mereka paling banyak membelanjakan uang untuk produk fashion. Fakta tersebut juga ditunjukkan oleh riset terakhir Idea atau Asosiasi E-Commerce Indonesia yang menyebutkan bahwa 78% responden melakukan belanja fashion di laman e-commerce.

Berdasarkan survei yang sama disimpulkan bahwa sebanyak 80% warga Indonesia sering mencari informasi soal produk secara online, sebelum membeli di toko konvensional. Angkanya jauh lebih tinggi ketimbang rata-rata global yang sebesar 60%. Dengan persentase serupa, calon pembeli membaca ulasan produk secara online, sebelum membeli langsung di toko fisik. Lebih dari dua pertiga konsumen Indonesia mengatakan bahwa belanja online merupakan kegiatan yang menyenangkan.

Aktivitas mobile merupakan tren yang menguat di sebagian besar Asia Tenggara. Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Thailand masuk dalam peringkat 10 besar negara yang menggunakan telepon genggam untuk berbelanja online. Karena itu, Matthew Driver, presiden MasterCard untuk Asia Tenggara mengatakan bahwa Indonesia mewakili salah satu peluang pertumbuhan terbesar e-commerce di Asia-Pasifik.

Menurut Driver, keberhasilan industri e-commerce membutuhkan penguatan infrastruktur serta perluasan kepercayaan dalam sistem pembayaran. “Sejumlah besar konsumen Indonesia memilih untuk membayar belanja secara tunai dalam transaksi online. Dengan begitu, mereka yakin barang yang datang sesuai pesanan,” katanya.

Thursday, September 18, 2014

Penipuan Belanja Online Di Kaskus, Sulit Dilakukan

Penipuan Belanja Online Di Kaskus

Diperlukan tips sederhana untuk menghindari penipuan belanja online di Kaskus. Pasalnya, forum jual beli didirikan sejak 6 November 1999 ini sudah dilengkapi dengan banyak fitur pengaman. Sehingga kemungkinan terjadi penipuan belanja online di Forum Jual Beli Kaskus dapat ditekan sekecil mungkin. Didisain sebagai situs untuk forum jual beli, keamanan di Kaskus jauh lebih terjamin dibandingkan media sosial.

Dalam perkembangannya, pada tahun 2009 keberadaan Kaskus diakui menjadi salah satu situs penting di ranah online Indonesia dengan memperoleh penghargaan “The Best Innovation in Marketing” dan “The Best Market Driving Company” oleh Marketing Magazine, dan “The Greatest Brand of the Decade” (2009-2010) oleh Mark Plus Inc. Menurut Alexa, Kaskus menempati peringkat I untuk kategori situs komunitas, dan sekaligus menjadi situs lokal nomor 1 di Indonesia.

Produk yang dijualbelikan di Kaskus juga cukup beragam, tidak berbeda dengan situs jualbeli yang cukup dikenal di dunia internet. Meskipun demikian, untuk konsumen yang ingin meluaskan area pencarian produk sebagai perbandingan, perlu diingatkan untuk memanfaatkan secara optimal fasilitas keamanan yang disediakan Kaskus.

Sebagai sebuah forum, meskipun bukan forum khusus seperti ads-id yang terbatas beranggotakan para pelaku bisnis online, anggota Kaskus lebih memiliki kedekatan emosional. Hal ini secara psikologis juga menumbuhkan rasa memiliki terhadap wadah mereka. Penjual di Kaskus mungkin juga pembeli dari barang yang dijual oleh anggota lainnya.

Fitur yang terkait dengan tingkat kepercayaan seorang penjual dapat dicek melalui Reputasi Seller, semakin lama dan sering anggota berjualan di Kaskus, maka logikanya dia bisa dipercaya. Jika melakukan penpiuan atau menjual barang yang tak sesuai dengan penawarannya, setidaknya dia tidak bisa eksis lagi di Kaskus.

Jika konsumen masih ragu, bisa dibaca testimoni para pembeli - sekaligus dimaksudkan sebagai rekomendasi untuk mendapat gambaran tentang pelayanan dan produk yang ditawarkan oleh penjual. Untuk memperoleh penjelasan yang lebih lengkap, calon pembeli bisa masuk ke komunitas dan menanyakan kepada pembeli terdahulu tentang kredibilitas penjual.

Untuk meningkatkan keamanan para pembeli, Kaskus menyediakan sistem pembayaran online resmi dari PT. Darta Media Indonesia yang disebut KasPay. Seluruh proses transaksi KasPay dilakukan melalui transfer (top up) dan kode PIN sehingga aman dari modus penipuan atau penyalahgunaan akun. Setiap transaksi akan dikonfirmasi melalui e-mail dan setiap transaksi tercatat secara komprehensif.

Untuk membuat akun KasPay tidak dipungut biaya, cukup dengan melakukan registrasi, isikan saldo, lalu pilih produk yang akan dibeli dan lakukan pembayaran menggunakan KasPay. Dengan memanfaatkan semua fasilitas keamanan tersebut secara optimal, nyaris tak terdapat celah untuk menjadi korban penipuan di Forum Jual Beli Kaskus.

Tetapi masalahnya dikembalikan kepada para calon pembeli sendiri, apakah bersedia menggunakan fasilitas pengamanan yang ada atau mengabaikannya.

Lakukan Penipuan Belanja Online Facebook, Wanita Ini Raup Milyaran Rupiah

Lakukan Penipuan Belanja Online Facebook, Wanita Ini Raup Milyaran Rupiah

Penipuan Belanja Online lewat Facebook ini dilakukan oleh seorang ibu rumah tangga yang bukan webmaster, tetapi secara efektif mampu memanfaatkan halaman Facebook untuk aksi kriminalnya. Walhasil, wanita yang tergolong cantik ini mampu meraup milyaran rupiah dari para korbannya. 

Ironisnya, belum genap sebulan sejak pihak Kepolisian mengungkap kasus Menpora yang juga tertipu secara online, sudah disusul korban-korban baru dengan kerugian yang jauh lebih besar. Si penipu Menpora ternyata masih berusia 16 tahun, tapi sudah cukup mahir menipu dengan menggunakan lapak gratis situs jual beli OLX.com.

Modus operandi Syd, tersangka penipuan belanja online Facebook tak berbeda dengan si penipu Menpora, berpura-pura menjual beraneka merk ponsel. Menurut pengakuan wanita berusia 32 tahun itu, bisnis palsunya sudah dilakukan sekitar setahun lalu. Untuk menarik minat konsumen dia menjual barang dengan harga lebih murah hingga 30 persen dari harga pasar.

"Saya jual di Facebook, terus komunikasi lewat BBM, setelah ditransfer saya enggak kirim barangnya," ungkap wanita yang kesehariannya seorang ibu rumah tangga ini di ruang tahanan Satreskrim Polrestabes Bandung. "Sebenarnya (mereka jadi korban) karena saya bisnis dengan tutup lubang gali lubang," aku Syd. Ponsel dibeli dengan uang sebagian korban untuk memenuhi pesanan konsumen berikutnya. "Barangnya saya beli dari supplier dengan harga pasaran, tapi saya jual dengan harga miring," jelasnya.

Wanita yang tercatat sebagai warga Jakarta ini mengaku melakukan hal tersebut karena terlilit utang piutang, "Jadi saya gali lobang tutup lobang aja gitu," ujarnya. Dengan strategi itu bisnisnya bisa berjalan cukup lama, belakangan ketika uang yang ditransfer konsumennya sudah tidak bisa digunakan membeli Ponsel lagi, maka pesanan untuk konsumen tidak dikirim.

Terungkapnya kasus penipuan online di Facebook ini setelah Rini Meryani, salah seorang korban melaporkan ke Polresta Bandung. Dijelaskan oleh Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi, awalnya korban tertarik dengan penawaran ponsel dengan harga di bawah pasaran. Sehingga berencana membeli dalam jumlah banyak untuk Korban akhirnya mentransfer Rp 2 miliar pada Januari lalu yang mana sampai hari ini barangnya tidak dikirimkan juga," tambah Kapolres di Mapolrestabes Bandung, (15/9/2014).

Syd ditangkap begitu terlacak tengah berada di kawasan Jalan Pahlawan, Kota Bandung. Sejak itu tersangka dijebloskan dalam ruang tahanan Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung untuk diperiksa berdasarkan kesaksian korban pelapor dari berbagai daerah. Dari penyelidikan diketahui ternyata korban Syd bukan hanya Rini.

Tercatat konsumen yang akan membeli handphone dari tersangka berasal dari beberapa daerah di Indonesia, antara lain Bandung, Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Semarang, Kendal, Surabaya, Aceh, Medan, Tanjung Pinang, Palembang, Gorontalo dan Kalimantan Barat.

"Jumlahnya dari berbagai daerah mencapai 33 orang, itupun yang terdeksi diduga ada korban lain selain ke 33 orang itu, bahkan paling kecil ada yang ngirim Rp 500 juta, bahkan miliaran rupiah,” tambah Kapolres. Kerugian materi para korban kalau dijumlah total sekitar Rp 20 miliar.

Selain membekuk tersangka, pihaknya juga mengamankan barang bukti 27 lembar rekening koran dan sembilan lembar copy setoran tunai. Pelaku dijerat Pasal 378 atau 372 KUHPidana dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.

Wednesday, September 17, 2014

Tips Belanja Online dengan Kartu Kredit

Tips Belanja Online dengan Kartu Kredit

Belanja online dengan menggunakan kartu kredit bisa lebih menyenangkan dibandingkan harus melakukan transfer bank melalui ATM, karena dengan uang tunai terbatas Anda bisa segera memiliki barang yang harganya lebih mahal. Meskipun pada akhirnya harus membayar ke bank plus bunga, setelah gajian pada akhir bulan nanti.

Sedangkan tanpa kartu kredit jika saldo tidak mencukupi maka transaksi akan tertunda sampai Anda memiliki cukup uang tunai untuk ditransfer ke rekening penjual barang. Apa yang diberikan oleh kartu kredit sebenarnya bukan suatu kemudahan, karena meskipun bank “menalangi” belanja Anda, pada akhirnya akan mengutip bunga yang beranak pinak.

Hanya mereka yang bisa menggunakan kartu kredit secara bijak akan bisa memperoleh manfaat optimal dari kartu kredit. Sebaliknya, mereka yang tidak bisa mengendalikan nafsu belanja akan langsung menggunakan kartu kredit lagi begitu selesai membayar tagihan ke bank. Sehingga ada akhirnya gaji yang seharusnya diterima pada akhir bulan sudah habis di awal bulan.

Tips ini tidak membicarakan bagaimana kebijakan Anda dalam menggunakan kartu kredit, tetapi bagaimana Anda harus menggunakan kartu kredit ketika melakukan transaksi dalam belanja online agar terhindar dari kemungkinan penipuan dan pencurian password. Ringkasnya adalah sebagai berikut :

Pastikan toko online
Cermati dulu apakah toko online tempat Anda berbelanja tersebut mempunyai track record yang baik. Carilah informasi dengan mengetikkan nama toko tersebut pada kotak pencarian Google, akan banyak informasi yang muncul terkait dengan nama tersebut yang bisa Anda baca dan digunakan sebagai pertimbangan.

Jika tempat berbelanja Anda hanya menjadi kedok penipuan, maka bukan saja Anda akan kehilangan uang, tetapi hal yang lebih parah adalah dicurinya password Anda dan digunakannya kartu kredit Anda habis-habisan sampai batas limit terakhir. Walhasil, tanggung jawab pembayarannya menjadi tanggungan dan beban Anda.

Gunakan PC/Laptop pribadi
Lakukan pembayaran dengan kartu kredit menggunakan PC atau laptop pribadi Anda. Hal ini sudah sangat mengurangi resiko kemungkinan pencurian data-data bank Anda. Sebelum melakukan transaksi, pastikan antivirus atau antispyware Anda sudah terupdate dan benar-benar berfungsi. Penjahat cyber biasanya mencuri data melalui spyware yang mereka kirim ke komputer yang sering melakukan transaksi melalui kartu kredit.

Catat data transaksi
Setiap kali melakukan transaksi dengan menggunakan kartu kredit, jangan lupa untuk mencatat nomor transaksi, besarnya jumlah transaksi serta nomor rekening tujuan, agar bisa digunakan untuk konfirmasi jika sewaktu-waktu diperlukan atau meminta bank membatalkan transaksi bila terdapat hal-hal yang mencurigakan Anda.

Selalu Logout
Setiap kali selesai melakukan transaksi dengan kartu kredit, jangan lupa menutup akun melalui prosedur Log Out. Lebih aman jika Anda menghapus cache dan cookies hanya pada hari di saat melakukan transaksi tersebut. Pada prinsipnya jangan meninggalkan jejak transaksi pada PC/Laptop Anda untuk menghindari kemungkinan disusupi spyware yang kemudian melacak dan merekam data-data perbankan Anda.

Pada dasarnya keamanan dalam belanja online dengan menggunakan kartu kredit tergantung pada dua sisi, bagaimana sikap Anda dalam memanfaatkan kartu kredit dan secara teknis bagaimana cara Anda menggunakannya ketika melakukan transaksi dalam belanja online.


Tuesday, September 16, 2014

Masalah Belanja Online : Salah Ukuran, Diatasi Intel

Masalah Belanja Online : Salah Ukuran, Diatasi Intel

Masalah belanja online salah ukuran dalam membeli barang, khususnya terhadap barang yang memiliki ukuran beragam, misalnya sepatu kini sudah diatasi Intel. Salah ukuran akibat perbedaan penomoran dari masing-masing merk seringkali dialami konsumen, sehingga sulit memilih ukuran sepatu secara tepat. Akibatnya jika terpaksa dipakai, maka hanya akan menimbulkan ketidaknyaman.

Sepatu tersebut memang bisa dikembalikan dan diganti dengan ukuran yang lebih sesuai, tetapi membutuhkan waktu cukup lama. Sebaliknya, beberapa toko online harus mengganti ongkos kirim sebagai bentuk pelayanan kepada konsumen, atau paling tidak akan menambah pekerjaan dan hal ini tentu akan mengurangi keuntungan.

Masalah belanja online dari dua belah pihak itu kini bisa teratasi dengan kehadiran RealSense, teknologi kamera baru dari Intel yang dapat memetakan sebuah objek dan ukuran dimensinya tanpa menggunakan alat pengukur. Meski baru akan digunakan secara massal pada tahun 2015, tetapi sudah banyak toko online yang berharap segera bisa menggunakannya untuk mendukung kepuasan belanja online.

Intel RealSense 3D Camera nantinya tidak hanya digunakan untuk memilih ukuran sepatu secara online, tetapi juga baju, celana dan lain-lain yang secara dimensional memiliki ukuran-ukuran spesifik. Teknologi tersebut menjamin konsumen bisa membeli barang-barang tersebut secara online dengan ukuran yang benar-benar pas, sehingga bisa dipakai secara nyaman.

Kehandalan teknologi ini sudah dibuktikan oleh Plae, sebuah perusahaan pembuat sepatu anak sesuai pesanan (custom) yang mengimplementasikan RealSense di layanannya dengan menggandeng sebuah startup asal Swedia, Volumental. Startup dari Swedia ini menawarkan aplikasi berbasis Intel RealSense yang dijalankan di browser untuk memindai (scanning) objek yang ingin diketahui ukuran dimensinya.

Plae telah melakukan ujicoba untuk menentukan nomor sepatu yang akan dipesan oleh konsumen. Hasilnya, teknologi kamera RealSense mampu mengukur secara akurat dengan toleransi perbedaan hanya dua milimeter. Sehingga konsumen dapat memesan sepatu sesuai ukuran seperti melakukannya secara fisik di toko sepatu.

Masalah Belanja Online : Salah Ukuran
Laptop yang dilengkapi kamera 3D Intel RealSense memindai kaki konsumen untuk menentukan ukuran nomor sepatu secara tepat. (Foto Intel)

Nantinya, Teknologi Intel RealSense akan dihadirkan di smartphone, laptop, notebook, tablet, all-in-one PC, hingga perangkat 2-in-1 berbasis Intel. Teknologi ini akan memanjakan konsumen untuk membeli bahkan memesan sepatu, baju dan lain-lain yang sesuai dengan ukuran individual tanpa harus meninggalkan rumah, cukup menscan kaki atau badan menggunakan kamera smartphone/laptop dengan kamera 3D.

Teknologi baru yang diumumkan di panggung Intel Developer Forum 2014, awal September di San Francisco, sekaligus dengan peragaan yang dilakukan oleh staf Volumental, pemindaian kaki yang dilakukan selama kurang lebih 15 detik menghasilkan foto 3D beserta ukuran dimensi. Dari ukuran (panjang, lebar, dan ketebalan) yang dihasilkan tersebut kemudian dicocokkan dengan basis data untuk penentuan nomor sepatu yang tepat.

Salah satu perangkat yang telah dilengkapi Intel RealSense 3D Camera adalah Tablet Dell Venue 8 7000 Series. Hasil scanning dari tablet ini berupa foto 3D definisi tinggi lengkap dengan ukuran dimensinya. Ukuran akurat tersebut yang selama ini menjadi masalah belanja online, baik bagi konsumen maupun toko online.

Tips Belanja Online Agar Tidak Tertipu

Tips Belanja Online Agar Tidak Tertipu

Tips yang bersifat teknis ketika belanja online agar tidak tertipu sudah banyak ditulis, juga dalam blog ini. Sehingga setiap jenis belanja online, apakah penjualan itu ditawarkan melalui toko online, situs jual beli seperti OLX dan Berniaga.com, atau ditawarkan secara perorangan di media sosial, bisa merupakan tip-tip yang berbeda. Karena disesuaikan dengan cara dan proses transaksi dari masing-masing penjual.

Tetapi mengapa banyak orang yang melakukan belanja online tidak pernah menjadi korban penipuan ? Meskipun mereka bukan dalam kategori pengguna internet yang akrab dengan dunia online ? Sementara kelompok lain yang termasuk sudah sangat paham teknologi internet justru bisa menjadi korban penipuan online ? Banyak pula pembeli yang sudah terbiasa menggunakan internet, tetapi merasa masih perlu membaca tips belanja online agar tak timbul masalah yang tak dikehendaki ketika membeli melalui internet.

Dibandingkan dengan pelaku penipuan, masih sangat banyak toko online atau penjual perorangan yang sebenarnya serius dan bersungguh-sungguh menggunakan media internet untuk menjalankan bisnis mereka. Seringkali setelah mengetahui peristiwa penipuan beberapa kali secara berturut-turut, banyak orang yang menjadi khawatir dan cenderung beranggapan bahwa penjualan yang dilakukan secara online adalah penipuan. Tentu saja anggapan ini terlalu subyektif dan tidak proporsional.

Jangankan jual beli di dunia online, di dunia “offline” pun dimana transaksi antara penjual dan pembeli dilakukan dengan berinteraksi secara fisik masih bisa terjadi penipuan. Apalagi di dunia online, kita hanya terhubung melalui monitor. Di belakang monitor kita, siapa dan bagaimana penjual yang sedang kita hubungi itu, tidak kita ketahui sama sekali.

Tips belanja online ini justru memberikan sisi pandang yang berbeda. Tidak merinci bagaimana ciri-ciri penipuan yang dilakukan dengan memanfaatkan internet, baik dalam bentuk toko online, penjualan yang memanfaatkan lapak dalam situs jual beli atau pejual yang menawarkan barang melalui media sosial bahkan langsung melalui e-mail.

Tetapi tips ini menunjukkan beberapa “celah” dari calon pembeli sehingga memungkinkan menjadi korban penipuan belanja online. Jika calon pembeli menutup “celah” tersebut, maka selamanya dia akan luput dari penipuan yang bersifat online, meskipun dengan modus operandi yang berbeda-beda. Juga dalam dunia offline pun akan tetap selamat, karena “celah” yang cenderung membuat seseorang mudah menjadi korban penipuan ini pada dasarnya bersifat universal.

“Celah” tersebut adalah kecenderungan bersikap irrasional. Mereka yang rasional selalu akan curiga jika ditawari barang dengan harga yang jauh lebih murah dari harga pasar. Kecurigaan itu akan muncul dalam bentuk pertanyaan: Apakah barang ini asli atau barang curian ? Karena itu banyak alasan penipu yang mengatakan bahwa barang tersebut adalah BM (black market), maksudnya barang selundupan.

Calon pembeli yang bersikap rasional pasti akan langsung menolak untuk membelinya. Untuk apa berhemat tetapi akhirnya bisa berbuntut lebih panjang ? Jika barang itu berhasil dilacak aparat penegak hukum, maka secara yuridis pembelinya masuk kategori sebagai penadah. Secara rasional hal ini merupakan resiko yang sama sekali tidak sebanding dengan “keuntungan” mendapat barang murah.

“Celah” kedua adalah kecenderungan mudah percaya kepada orang lain. Ironisnya, sikap ini biasanya dilakukan oleh mereka yang berperilaku jujur. Mereka cenderung menganggap orang lain juga memiliki sifat dan perilaku yang sama seperti mereka. Jika kebetulan menjadi korban penipuan, mereka berdalih karena selalu “positif thinking” terhadap orang lain. Alasan ini sama irrasionalnya dengan “celah” yang pertama. Jika Anda seseorang yang jujur dan lingkungan Anda juga orang-orang yang sama jujurnya seperti Anda, boleh saja Anda bersikap demikian. Tetapi berinteraksi dengan penjual secara online yang tidak Anda kenal sama sekali, bagaimana mungkin Anda bisa menilainya jujur dan langsung percaya ?

Jadi, solusinya sangat sederhana, luruskan mindset Anda, bahwa harga sebuah produk selalu terkorelasi dengan kualitasnya. Ketentuan tersebut berlaku secara universal di dunia manapun dan untuk produk apa pun. Mindset ini bisa dibangun dengan cara memahami bahwa sebuah produk adalah hasil akhir dari serangkaian proses yang panjang, membutuhkan investasi besar, biaya produksi termasuk gaji para karyawan. Kemudian ditambah sekian persen keuntungan distributor dan toko eceran, termasuk untuk gaji para pelayan toko yang pas-pasan.

Jika Anda menginginkan produk dengan harga yang jauh lebih murah dari harga pasar, artinya Anda juga tidak peduli terhadap nasib karyawan pabrik dan pelayan toko karena sebagian gaji mereka ingin Anda pangkas dengan membeli produk dibawah harga pabrik. Penjual produk serupa dengan merk yang berbeda tapi dengan kualitas yang sama, tidak akan mematok harga lebih mahal, di kalangan para pedagang terdapat mekanisme persaingan yang tidak memungkinkan mereka mematok harga semau mereka sendiri.

Tetapi jangan ubah sifat dan perilaku Anda yang jujur, karena ketika kejujuran semakin langka maka makin banyak Anda temukan orang-orang yang tidak jujur, juga di lingkungan Anda sehari-hari. Karena itu kembangkan sikap kritis Anda. Ubahlah cara pandang Anda dengan menerapkan semua prosedur yang biasa dilakukan dalam melakukan pembelian secara online. Hal ini berkaitan secara teknis dengan tips-tips belanja online yang bisa Anda temukan dalam blog ini atau blog-blog lainnya.






Monday, September 8, 2014

Penipuan Belanja Online Di Facebook, Ini Antisipasinya

Penipuan Belanja Online Di Facebook

Penipuan belanja online tidak hanya dilakukan melalui situs toko online palsu, tetapi juga di Facebook. Modusnya berupa promosi satu atau dua item produk, tetapi bisa juga ditampilkan dengan disain seolah-olah toko online. Sekilas memang sulit untuk membedakan karena banyak pula toko online resmi yang menggunakan status di Facebook untuk mempromosikan produk baru.

Maraknya penipuan belanja online di Facebook bisa dimaklumi, karena Facebook merupakan media sosial paling populer dengan prosedur pendaftaran yang mudah sehingga paling banyak digunakan. Indonesia tercatat sebagai negara keempat terbanyak yang menggunakan facebook dengan jumlah pengguna aktif diperkirakan mencapai 65 juta orang.

Jumlah pengguna Facebook yang banyak ini tentunya akan menguntungkan Facebook untuk menyebar iklan-iklan mereka. Sehingga didasarkan pada pertimbangan untuk efisiensi dan efektivitas pengelolaannya, maka Facebook membuka kantor perwakilannya di Mal Pacific Place yang berlokasi di Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta pada Maret 2014.

Besarnya potensi untuk penyebaran iklan tersebut juga menginspirasi para pengguna Facebook yang tak beretika untuk melakukan berbagai penipuan. Dengan membatasi bahasan seputar topik belanja online di Facebook, maka kejahatan paling banyak dilakukan adalah penjualan produk yang ditawarkan secara pribadi seperti  kepada teman sendiri. Atau memanfaatkan fanpage yang bisa didisain dengan gratis sehingga terkesan sebagai toko online yang benar-benar profesional.

Para pengguna Facebook pemula yang masih polos, dalam pengertian bahwa mereka menganggap Facebook adalah murni jejaring sosial yang digunakan untuk berkenalan dan saling berkomunikasi dengan teman-teman sebaya mereka, terutama remaja putri akan langsung tertarik ketika salah seorang “temannya” yang belum lama dikonfirmasi  menawarkan produk fashion dengan harga terbilang murah. Tanpa prasangka negatif tawaran tersebut akan diterima dan langsung mentransfer sejumlah uang.

Cara lain adalah meniru toko-toko online yang menginformasikan produk baru melalui status mereka dalam bentuk iklan singkat, lalu membuat status berulang-ulang agar dapat terbaca sabanyak-banyaknya. Hal ini sangat berbeda jauh dengan iklan yang terpampang di laman sebelah kanan, tarifnya yang setara dengan adsense Google itu hanya akan dipasang oleh penjual atau pemasar profesional yang bermodal dan memiliki target yang jelas. Mengenai situs toko online palsu ini akan dibahas dalam artikel tersendiri agar tidak rancu, lebih detil dan memudahkan untuk dipahami. .

Para penipu yang memanfaatkan fasilitas serba gratis dari Facebook ini sebenarnya hanya penjahat amatiran, atau paling tidak sedang belajar menjadi penjahat profesional. Modalnya hanya ketrampilan menggunakan facebook dan produk yang dijual pun bersifat umum. Sasaran utamanya adalah menyebar status ke beranda “teman-temannya”. Karena itu untuk menelusuri apakah si penjual ini benar-benar asli atau hanya bertujuan menipu bisa dengan mudah dilakukan.

Antisipasi paling efektif untuk menghindari penipuan belanja online di Facebook adalah kesampingkan dulu rasa tertarik Anda terhadap produk yang sebenarnya memang sudah lama Anda idam-idamkan dan tiba-tiba Anda temukan dengan harga sangat murah. Cermati kembali iklan tersebut dengan membaca ulang secara pelahan-lahan untuk menemukan kejanggalan lainnya. Tentu saja, kejanggalan paling mencolok adalah harganya yang murah.

Jangan sekali-kali mencoba melakukan kontak terhadap penjual, tapi telusuri siapa dan bagaimana penjualnya, meskipun dalam pengertian ala Facebook “dia” sudah menjadi “teman” Anda. Selain teman yang benar-benar Anda kenal secara fisik, teman-teman Anda di Facebook adalah teman-teman dari dunia maya yang sebenarnya tidak pernah Anda kenal sama sekali. Mindset ini harus Anda tanamkan dalam-dalam jika tidak ingin menjadi korban penipuan melalui media sosial.

Cara yang paling sederhana dan sistematis adalah klik kronologinya. Disana Anda bisa mengetahui kapan dia mulai bergabung, dalam kurun waktu selama itu apa saja aktivitasnya ? Jika baru saja bergabung beberapa bulan, apalagi baru beberapa minggu di Facebook lalu buru-buru menawarkan produk tentu masih kurang bisa dipercaya. Masih di kronologi, Anda bisa meneliti seberapa intens aktivitasnya dalam menggunakan media sosial tersebut, apakah tidak ada aktivitas sama sekali atau cukup padat, dan apa fokus kegiatannya ?

Pengguna Facebook yang serius bisa dipastikan akan fokus pada lingkaran teman-teman tertentu, misalnya sesama profesi,  hobby yang sama atau bisa berbeda usia dan profesi tapi memiliki satu kepentingan. Karena jejaring sosial bisa dengan efektif digunakan untuk menyampaikan informasi penting di kalangan yang sama, sehingga manfaat Facebook juga akan menjadi optimal jika digunakan oleh satu komunitas yang jelas.

Jika penjual di Facebook tersebut memiliki ciri tersebut, mungkin Anda adalah salah satu teman diluar komunitas utamanya. Tetapi jika Anda masih kurang percaya, klik Fotonya. Pengguna Facebook yang serius akan memiliki banyak koleksi foto terutama terkait dengan aktivitas di lingkaran komunitasnya. Seorang mahasiswi misalnya, dia dipastikan akan memiliki foto diri saat mejeng dalam salah satu kegiatan kampus. Disana juga akan ditemukan foto bersama teman-teman dekat dan keluarganya. Satu thema mungkin bisa terdiri dari beberapa foto yang hampir sama, tetapi hal ini justru menunjukkan kredibilitas si pemilik akun..

Jika kurang yakin, klik profilinya. Apakah dia mengisinya secara lengkap atau tidak, atau hanya diisi asal-asalan. Pengguna facebook yang serius akan mencantumkan data diri selengkap-lengkapnya mulai dari dimana dia bersekolah SD hingga menyelesaikan kuliahnya. Alamat dan nomor teleponnya, bahkan semua e-mailnya pun akan dicantumkan karena orientasinya adalah memudahkan konsumen untuk menghubunginya. Ciri-ciri tersebut sangat bertolak belakang dengan pemilik akun abal-abal.

Lalu klik teman-temannya. Pengguna Facebook serius akan cenderung memiliki teman terbanyak berasal dari komunitasnya sendiri yang dijalin secara bertahap dan alamiah, sehingga bisa jadi setelah bertahun-tahun menggunakan Facebook, teman-temannya hanya berjumlah seratusan. Tetapi karena iklannya nyasar di beranda Anda, setidaknya dia dan Anda memiliki teman yang sama. Teman yang sama ini bisa menjadi sumber informasi Anda jika diperlukan.

Jangan keburu beranggapan bahwa semua penjualan di Facebook yang dilakukan secara pribadi adalah aksi penipuan, karena masih lebih banyak  “teman-teman” Anda yang benar-benar serius berjualan di Faceboook untuk mendapat penghasilan tambahan. Umumnya terdiri dari para ibu rumah tangga dan para mahasiswi, justru merekalah yang paling banyak dirugikan oleh para penipu amatiran ini.

Selain berkedok sebagai pengguna Facebook yang secara pribadi menjual produk di komunitasnya, penipuan juga sering dilakukan melalui fanpage karena dianggap bisa lebih “menyembunyikan” penjualnya yang abal-abal. Atau menggunakan Facebook untuk menyebar link yang ditujukan ke situs toko online palsu. Kedua modus ini tidak hanya dilakukan melalui Facebook, tetapi juga di berbagai media sosial yang memiliki fasilitas memungkinkan untuk disalahgunakan.

Sunday, September 7, 2014

Belanja Online Di Indonesia Akan “Booming”

Belanja Online Indonesia

Belanja Online di Indonesia akan menjadi "booming" dalam tahun 2015, prediksi tersebut didasarkan dari hasil riset yang menyimpulkan bahwa dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir hingga memasuki tahun 2014 pertumbuhan e-Commerce menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Hal ini juga berarti bahwa kegiatan bisnis dengan transaksi langsung akan bergeser ke online. Di saat yang sama, dunia online juga akan menjadi alternatif untuk lapangan kerja baru.

Survey yang dilakukan oleh perusahaan di bidang teknologi transaksi global, PT Visa Indonesia, menemukan bahwa selama kurun waktu 12 bulan sampai akhir tahun 2013 sebanyak 76 persen pengguna internet di Indonesia pernah melakukan belanja online. Para konsumen yang belanja secara online tersebut cenderung berusia lebih muda dibandingkan dengan mereka yang membeli secara offline atau berbelanja secara konvensional. Hasil survey tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 48 persen atau hampir separuh dari para konsumen online berusia 18-30 tahun.

Survey tersebut juga berhasil mengidentifikasi para pelaku belanja online dan menyimpulkan menjadi tiga kategori. Kategori pertama sebanyak 48 persen adalah konsumen yang mengeluarkan uang sekitar Rp. 6,5 juta per bulan, mayoritas dipergunakan untuk belanja online untuk travel dan retail. Kategori kedua sebanyak 23 persen konsumen yang mengeluarkan uang sekitar Rp. 4 juta setiap bulan untuk membeli satu atau dua jenis barang. Sedangkan kategori ketiga sebanyak 20 persen konsumen yang mengeluarkan uang sekitar Rp. 5 juta per bulan untuk membeli tiga sampai 4 jenis barang.

Meskipun pada setiap kategori tersebut memiliki preferensi yang berbeda dalam menggunakan metode pembayaran secara online, tetapi secara umum menunjukkan bahwa semakin sering berbelanja online maka terdapat kecenderungan merubah metode pembayaran. Dari awalnya yang melakukan pembayaran melalui transfer ATM cenderung beralih menggunakan kartu kredit.

Prediksi menyangkut perkembangan belanja online juga disampaikan para pengamat industri bahwa dalam tahun 2015 potensi e-Commerce di Indonesia akan bernilai sekitar 10-12 miliar USD. Hal itu didasarkan pada pertumbuhan internet dan pengguna smartphone yang mengalami kenaikan secara paralel. Dari jumlah 55 juta pengguna internet di tahun 2012 diperkirakan akan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 125 juta pada tahun 2017. Sementara jumlah pemilik smartphone sebanyak 20 persen di tahun 2012 juga akan meningkat dua kalilipat lebih, yakni 52 persen di tahun 2017.

Masalah yang muncul kemudian adalah bagaimana kesiapan prasarana dan sumber daya manusia dari para pelaku e-commerce dalam menghadapi booming belanja online di tahun 2015 ?

Besarnya potensi pasar di Indonesia telah membuat para produsen smartphone dan tablet saling berebut untuk menjual produk mereka. Salah satu strategi yang sangat menentukan adalah keunggulan teknologi, maka dalam pasar smartphone dan tablet di dalam negeri, akses internet menjadi standar yang mutlak dimiliki oleh kedua gadget tersebut.

Konsekuensi selanjutnya, seberapa tinggi tingkat kemampuan gadget dalam kecepatan mengakses data online dan kemampuan menampung banyak fitur sekaligus menjadi daya saing untuk memikat konsumen. Di sisi yang lain, secara bersamaan para penyedia jasa jaringan juga dituntut untuk memperluas dan meningkatkan kualitas produk mereka.

Perkembangan pasar dari produk-produk yang menggunakan teknologi informasi dan telekomunikasi pada prinsipnya ditentukan oleh kedua produsen tersebut. Sehingga ketika keduanya berada dalam garis yang paralel, maka akan terjadi booming. Dampak ikutan lainnya adalah pesatnya perkembangan bisnis internet dan makin banyaknya konsumen yang berbelanja secara online.

Tetapi hal ini tidak serta merta bisa terjadi, karena dalam bisnis internet diperlukan kesiapan teknologi dari penyedia jasa transaksi online, perusahaan jasa pengiriman barang dan pelaku bisnis online sendiri. Ketidaksiapan ketiga pihak tersebut mengakibatkan kurang optimalnya pelayanan dan menjadi yang sangat menentukan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam melakukan belanja secara online. Tentunya dalam pengertian ini tidak termasuk para penjual produk yang secara pribadi menawarkan dan melakukan jual beli melalui media sosial semacam facebook.

Mengantisipasi “booming” belanja online sebagai dampak dari pesatnya pertumbuhan e-Commerce di tahun 2015, paling tidak mulai saat ini pihak perbankan, perusahaan jasa pengiriman dan para pelaku bisnis online sudah mempersiapkan diri dengan menyesuaikan penerapan manajemen, meningkatkan teknologi dan kualitas sumber daya yang dimiliki. Sementara di sisi pengguna internet, juga harus tumbuh pemahaman dan kesadaran untuk menjadi konsumen yang rasional.

Tanpa dilakukan persiapan sejak dini secara terintegrasi, yang bakal terjadi hanyalah booming penjualan smartphone dan tablet. Sementara peluang besar yang bisa diraih oleh penyedia jasa transaksi online, perusahaan jasa pengiriman dan para pelaku bisnis online akan menguap secara sia-sia. Selain itu, terbukanya kesempatan kerja baru juga akan ikut hilang dan di sana-sini hanya terdengar umpatan para konsumen yang kecewa ketika berbelanja secara online.

Friday, September 5, 2014

Tips Belanja Online Di TokoBagus, Sekarang OLX

Tips Belanja Online Di Toko Bagus

Tips untuk belanja online di Toko Bagus sama persis dengan OLX. Pasalnya, OLX.co.id adalah nama dan alamat baru dari tokobagus.com yang merupakan situs online classified terbesar di Indonesia. Tetapi karena nama Toko Bagus sudah terlanjur melekat dalam ingatan para pengguna internet, mereka masih merasa akrab untuk menyebut nama Toko Bagus ketika melakukan jual beli secara online.

Alasan perubahan nama yang diumumkan secara resmi pada 20 Mei 2014 itu disebabkan bergabungnya tokobagus.com dengan OLX, sebuah jaringan e-commerce imternasional di 106 negara yang menggunakan lebih dari 40 bahasa. Dengan demikian maka Toko Bagus atau OLX Indonesia kini lebih populer dengan nama OLX.co.id menjadi salah satu dari jaringan e-commerce tersebut.

Meskipun demikian, tidak ada perubahan layanan untuk para pengguna OLX. Cara untuk memasang iklan masih sama dan gratis seperti di Toko Bagus. Begitu pula username dan password pengguna yang lama masih tetap dapat digunakan seperti biasanya.

Sebagai situs jual beli yang hadir sejak tahun 2005, tokobagus.com sudah menapaki waktu yang cukup lama di dunia internet sehingga bisa berkembang sampai nama Toko Bagus ditanggalkan dan digantikan dengan OLX. Di saat itu situs ini sudah memiliki rata-rata 100.000 pengunjung setiap hari.

Meskipun sudah memberikan fasilitas yang telah menguntungkan pengguna internet yang melakukan jual beli melalui internet, tetapi seperti yang dialami oleh kebanyakan situs penyedia lapak jual beli, Toko Bagus tak luput dari masalah pengguna yang hanya berniat melakukan penipuan. 

Para penjual yang menipu tersebut memiliki modus operandi yang hampir sama, yakni menawarkan barang dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan harga pasar. Mereka pada umumnya minta pembayaran ditransfer melalui bank dengan janji akan mengirimkan barang begitu uang diterima. Hal yang sama juga sering dilakukan oleh penipu yang menawarkan barang melalui media sosial Facebook.

Pembeli yang biasanya terlanjur tertarik untuk mendapatkan barang yang diinginkan dengan harga murah, tanpa berpikir panjang langsung mentransfer uang senilai harga barang. Saat-saat terakhir selalu ada komunikasi antara pembeli dan penjual, tetapi semata-mata hanya karena penjual ingin memastikan apakah pembeli sudah mentranfer uang ke rekeningnya.

Sampai beberapa hari kemudian, barang yang dibeli tak pernah terkirim. Sementara si penjual tidak bisa dihubungi dan lapaknya pun ditutup. Peristiwa seperti ini seharusnya tak perlu menimpa para pembeli yang mencari barang di situs tokobagus.com atau yang sekarang telah berganti nama menjadi OLX.co.id

Situs ini sudah menyediakan fitur peta lokasi untuk memudahkan pembeli mencari barang yang ditawarkan oleh penjual dengan lokasi yang berdekatan. Sehingga jika terjadi kesepakatan harga, maka transaksi bisa dilakukan secara offline. Barang yang disepakati bisa dikirim penjual dan pembayaran dilakukan setelah barang diterima oleh pembeli. Proses jual beli seperti ini di internet diistilahkan sebagai COD atau Cash On Delivery.

Dengan cara ini tidak akan mungkin terjadi penipuan, karena antara penjual dan pembeli akan terjadi interaksi secara langsung. Andaikata kualitas barang tidak sesuai seperti yang ditawarkan penjual, pembeli bisa menolak atau melakukan negoisasi ulang saat mereka bertemu langsung.

Seringnya terjadi penipuan apabila pembeli berniat membeli barang yang ditawarkan oleh penjual berdomisili di kota atau propinsi yang berbeda. Jika terjadi kesepakatan harga, selanjutnya tidak mungkin penjual akan mengirim barang lebih dulu dan pembeli akan mentransfer uang belakangan. Maka disinilah peluang yang memungkinkan terjadinya penipuan.

Tips belanja online yang diberikan oleh Toko Bagus (sekarang OLX) untuk membeli barang yang ditawarkan penjual dari kota lain diuraikan secara rinci dan nyaris menutup semua kemungkinan yang berpotensi menimbulkan terjadinya kasus penipuan melalui situs tersebut.

Untuk membeli produk dari penjual yang berada di luar kota, disarankan untuk minta bantuan kepada keluarga atau teman yang tinggal di kota tersebut agar mengecek produk yang akan dibeli di alamat penjual dan sekaligus memastikan keberadaan penjualnya. Apabila tips ini dijalankan dengan konsisten, bisa dijamin tak mungkin terjadi penipuan terhadap pembeli.

Jika penjual meminta pembayaran dilakukan dengan mentransfer uang ke rekening banknya, disarankan untuk melakukan pengecekan dokumen penjual terlebih dahulu seperti fotocopy KTP, SIM dan nomor rekening penjual. Apakah ketiga dokumen tersebut memiliki nama yang sama atau tidak, asli atau terdapat tanda-tanda yang mencurigakan. Apakah diantara dokumen tersebut ada yang meragukan atau tidak.

Tidak hanya sebatas itu, disarankan juga untuk melakukan pengecekan terhadap account social media si penjual, sudah berapa lama penjual memiliki account tersebut, berapa banyak teman/koneksi yang sudah dimiliki dan informasi-informasi lain yang bisa meyakinkan.

Semua tips tersebut disampaikan secara rinci dan jelas demi keamanan pembeli. Tetapi masalahnya terletak pada pembeli sendiri yang tidak mungkin bersedia untuk melakukan proses pengecekan yang akan dianggapnya terlalu panjang dan bertele-tele tersebut. Sehingga akhirnya si pembeli sendiri yang membuka celah kemungkinan untuk menjadi korban penipuan.


Penipuan Berkedok Toko Untuk Belanja Online

Penipuan Berkedok Toko Untuk Belanja Online

Penipuan yang dilakukan dengan berkedok sebagai penjual atau toko untuk belanja online tidak hanya terjadi di dunia internet Indonesia, tetapi juga di luar negeri. Kehadiran para penjahat cyber ini merupakan konsekuensi dari pesatnya perkembangan teknologi informasi yang ditandai dengan makin banyaknya pengguna internet.

Strategi penipuan yang dijalankan untuk menjerat korban, terutama mereka yang baru mengenal dunia online cukup canggih. Karena mereka juga menggunakan website dengan program dan themes yang tidak berbeda dengan yang digunakan oleh toko online profesional.

Sedangkan mereka yang tidak menguasai teknik website, memilih cara lebih sederhana dengan memanfaatkan situs jual beli yang menyediakan halaman secara gratis. Bahkan pada akhir-akhir ini media sosial pun digunakan untuk melakukan penipuan.

Penawaran yang dilakukan oleh situs toko online maupun yang dilakukan menggunakan situs jual beli ini secara sepintas tidak mengundang kecurigaan para konsumen, apalagi ketika sedang asyik berselancar untuk mencari dan membandingkan harga produk yang hendak dibeli. Tak mengherankan jika pakar IT pun bisa tertipu secara online.

Maka ketika konsumen akhirnya menemukan toko online atau penjual yang menawarkan melalui media sosial dengan harga paling murah. Tanpa curiga dan dengan sangat antusias konsumen melakukan kontak dan transaksi dengan toko online atau penjual pada salah satu situs jual beli yang ditemukannya.

Padahal secara rasional, sebuah produk yang sama akan djual dengan harga yang sama, pasalnya si penjual akan mendapat harga yang sama dari distributor atau pabrik. Jika terdapat selisih harga, maka hanya akan berselisih sedikit dengan harga yang ditawarkan oleh toko online atau penjual lainnya.

Jika sebuah produk yang sama ditawarkan dengan harga yang jauh lebih murah, seharusnya segera dicurigai bahwa barang tersebut palsu. Atau paling tidak, ada sesuatu yang tidak beres. Karena itu perlu dilakukan rechek dan konfirmasi terhadap toko online atau penjual tersebut.

Tetapi dorongan untuk mendapat produk dengan harga yang murah sering sering meniadakan timbulnya kecurigaan tersebut. Hal ini bisa dimaklumi karena setiap konsumen secara naluriah selalu menginginkan produk dengan harga paling murah dan paling berkualitas sekaligus.

Mungkin Anda sudah menyadari naluri yang "irrasional" tersebut. Tetapi saat berbelanja naluri itu secara otomatis akan muncul dan tanpa Anda sadari menguasai pola dan perilaku berbelanja Anda. Memang, bukannya tidak mungkin ada produk yang dijual jauh dibawah harga pasar, meskipun hal ini sangat jarang terjadi karena membutuhkan alasan yang sangat khusus.

Solusinya adalah cek toko online atau penjualnya. Luangkan waktu sebentar untuk membaca daftar penipu yang berkedok toko online dan penjual di situs jual beli yang dimasukkan dalam blacklist oleh beberapa situs yang peduli terhadap para konsumen di dunia online.

www.stoppenipuan.net

Situs Stoppenipuan.net menayangkan laporan yang disampaikan langsung oleh para korban penipuan berkedok belanja online. Menyajikan tutur bahasa seperti apa adanya dari berbagai kekesalan para korban serta proses belanja yang dilakukan sehingga berakhir dengan kekecewaan mereka.

Anda juga bisa membaca berapa rupiah jumlah uang para korban yang hilang ditipu oleh para penjahat lokal ini. Pada menu Blacklist Anda bisa membaca deretan panjang nomor ponsel, pin BB dan nomor dan nama rekening bank yang digunakan untuk menipu.

Mungkin saja disana terdapat kesamaan data dengan toko online atau penjual produk yang ingin Anda hubungi untuk melakukan transaksi. Jadi, sebelum terlanjur dan kecewa di belakang hari, disarankan klik tautan ini untuk menuju laman Stop Penipuan.

www.polisionline.com

Situs ini dikembangkan oleh salah seorang korban penipuan berkedok belanja online. Karena itu pada footbar sebelah kiri sang owner meminta perhatian kepada pengunjung agar tetap waspada dan berhati-hati dalam memilih toko online.

Karena mereka bisa saja sewaktu-waktu mengganti Alamat, Nama Domain, Nama Toko Online, Nomor Telepon/Hp untuk membuat tindak kejahatan atau modus penipuan secara online. Tanyakan orang yang lebih Faham sebelum berbelanja online dan terlibat masalah yang tak dikehendaki.

Polisionline.com tampil berbeda dengan mengutamakan penampilan homepage toko-toko online yang asli atau yang hanya abal-abal. Situs ini menyediakan widget untuk toko online yang benar-benar terpercaya. Admin polisionline.com melakukan konfirmasi dan menyertakan alasan untuk setiap situs toko online, apakah bisa dipercaya atu tidak.

Dalam situs ini Anda bisa dengan mudah membedakan toko online penipu dengan toko online profesional, karena dibawah tampilan screenshoot hompagenya masing-masing diterakan dengan huruf besar Toko Online Terpercaya 100% atau Toko Online Online Penipu 100%. Silahkan kunjungi hanya dengan sekali klik ke Polisi Online

www.datapenipu.com

Seperti moto yang terbaca pada headernya : Bersama Kita Wujudkan Keamanan Berbelanja. Owner situs ini memang bertujuan untuk meminimalisir terjadinya penipuan berkedok belanja online, hal ini didasarkan pada kenyataan semakin maraknya penggunaan internet untuk aktivitas jual beli.

Sehingga dengan meningkatkan konsumen memungkinkan pula akan timbul lebih banyak korban. Solusinya adalah memperingatkan konsumen online dengan menapilkan fakta-fakta riel berupa laporan korban secara langsung yang dilengkapi screenshoot dari struk transfer via ATM, rekening bukti tranfer, bahkan screenshoot SMS.

Tampilan datapenipu.com yang apa adanya ini justru menumbuhkan empati pengunjung terhadap korban penipuan berkedok belanja online, sekaligus mengetahui bagaimana modus operandi yang beragam digunakan para penipu itu untuk meyakinkan agar konsumen secepatnya mentransfer uang. Silahkan klik untuk membaca Data Penipu.

Mungkin selain ketiga situs tersebut masih terdapat situs lain yang tidak atau belum diketahui penulis dan memiliki misi menyelamatkan konsumen dari penipuan berkedok belanja online. Situs-situs tersebut dan situs lainnya yang sama patut mendapat apresiasi karena kontribusi mereka yang mulia terhadap konsumen online.



Thursday, September 4, 2014

Menteri Juga Tertipu Dengan Belanja Online

Menteri Juga Tertipu Dengan Belanja Online


Jika tertipu dengan belanja online, jangan keburu merasa sangat bodoh dan sial secara berlebihan. Soalnya, Menpora KMRT Roy Suryo Notodiprojo atau yang lebih dikenal dengan namanya sebagai pakar komunikasi dan informatika Roy Suryo, juga tertipu dengan belanja online.

Berikut adalah kronologi peristiwa tersebut seperti yag dilansir oleh merdeka.com. Saat itu, Roy berminat membeli sebuah sepeda fixie yang diiklankan pelaku di situs OLX.co.id. Tersangka juga mencantumkan nomor telepon dan Pin BlackBerry agar mudah dihubungi bila ada yang ingin membeli.

Menpora pun tertarik dan sudah mengirimkan uang sebanyak satu juta seperti yang diminta pelaku. Namun setelah uang dikirim, pelaku tak juga mengirimkan barang yang dipesan. Sadar dirinya sudah ditipu, Menteri Roy Suryo segera menghubungi pihak yang berwajib. Meskipun demikian tidak mudah untuk menemukan pelaku di belantara dunia maya.

Namun bukan Roy Suryo tentunya kalau tidak melacak keberadaan pelaku. Dengan menggunakan petunjuk IT, Roy Suryo berhasil mengetahui keberadaan pelaku dan melaporkan ke polisi setempat. Pelaku pun langsung dibekuk oleh jajaran Polres Indramayu.

"Tweeps, Alhamdulillah dengan Petunjuk IT yang tepat Polres Indramayu berhasil menangkap Gembong Penipu Online di OLX," kata Roy (02/09/2014). Roy bersyukur penipu online ini bisa dibekuk. Dia tak ingin lagi ada yang tertipu. "Publik selamat," ujar Roy senang.

Polisi akhirnya membekuk Absori alias Glembo bin Abdul Khanan, pada Jumat (22/08/2014) yang melakukan penipuan berkedok belanja online terhadap Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo. Gemblo ditangkap di rumahnya di Desa Sumur Adem Timur, Blok Janaka, Kecamatan Sukra, Indramayu.

Ironisnya, pelaku penipuan terhadap Roy Suryo ini ternyata tergolong masih muda. hasil pemeriksaan polisi, Gemblo baru berusia 16 tahun namun sudah lihai menipu di dunia maya. Modus yang digunakan tersangka adalah dengan memasang iklan barang yang hendak dijual di situs jual beli OLX.co.id. Pembeli yang berminat kemudian diminta untuk mentransferkan sejumlah uang ke rekeningnya.

Kapolres Indramayu, AKBP Wahyu Bintono melalui Kasat Reskrim AKP Wisnu Perdana Putra seperti yang dilansir oleh humas.polri.go.id mengatakan, modus operandi yang dilancarkan Glembo dengan cara memasang foto sepeda fixie dengan mencantumkan nomor telepon dan pin blackberry (BB). Sepertinya, korban yang melihat penawaran di website belanja online ternama itu langsung terpikat dan berusaha membelinya. Lantas korban pun menginvite pin BB tersangka yang dilanjutkan transaksi melalui layanan blackberry messenger (BBM).

"Setelah tawar-menawarnya deal dengan harga sepeda itu sebesar Rp1 juta, korban membayarnya dimuka dengan cara ditransfer ke nomor rekening yang dicantumkan tersangka. Tapi setelah menunggu beberapa hari, korban tidak kunjung menerima pesanan sepeda yang dipesannya," ungkapnya. Dari sana maka masalah online berupa penipuan di dunia maya itu diketahui lalu dilaporkan ke polisi

Ditegaskan Wisnu, akibat perbuatan itu tersangkanya dikenakan Pasal 45 ayat 2 yang menyebutkan bahwa setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat 1 atau 2 dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 tahun atau denda maksimal Rp1 miliar. "Juga Pasal 51 ayat 2, setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 dipidana penjara paling lama 12 tahun dan atau denda paling banyak Rp12 miliar," pungkasnya.

Jadi, membaca peristiwa Menpora tertipu dengan belanja online ini bisa dijadikan tambahan wawasan agar kita lebih jeli dalam berbelanja secara online, baik melalui toko online maupun media sosial. Pada prinsipnya tidak berbeda dengan penipuan dalam kegiatan jual beli yang dilakukan secara riel, penjahat juga bisa melakukan penipuan dengan belanja online.

Pada prinsipnya akan kembali kepada konsumen sendiri, apakah konsumen menyadari bahwa dirinya memiliki "celah" yang berpotensi menjadi korban penipuan atau tidak.




Wednesday, September 3, 2014

Masalah Belanja Online Ini Pasti Pernah Anda Alami

Masalah Belanja Online Ini Pasti Pernah Anda Alami

Belanja online yang saat ini mulai memasyarakat memang lebih menghemat waktu dan tenaga, karena orang bisa membeli barang dari kota dan negara lain, transaksinya pun hanya membutuhkan waktu beberapa menit. Tetapi bukan tanpa masalah, penyebabnya biasa terjadi karena jenis barang yang dibeli konsumen.

Barang yang memiliki ukuran, misalnya baju, celana atau sepatu sering membuat orang lebih suka memilih berbelanja secara konvensional. Masalahnya produk tersebut biasanya dibuat mengikuti ukuran yang bersifat umum, sementara ukuran setiap konsumen cenderung bersifat individual.

Akibatnya, meskipun sudah memesan ukuran sesuai standar, barang yang dikirim ternyata kurang nyaman dipakai. Dibandingkan jika berbelanja secara konvensional, barang masih bisa dicoba, diteliti kualitasnya bahkan dalam penjualan secara tradisional masih bisa melakukan tawar menawar dengan penjualnya.

Masalah berbelanja secara online yang lain adalah saat mengembalikan barang yang tidak sesuai dengan pesanan, memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses pengirimannya. Akibatnya, seringkali antusiasme terhadap barang yang dibeli menjadi menurun, karena untuk segera memakai barang yang semula sangat diinginkannya ternyata membutuhkan tenggang waktu yang cukup lama.

Masalah-masalah tersebut sering terjadi pada saat berbelanja secara online, konsumen yang mengalami masalah itu seringkali menjadi stress dan frustrasi, sehingga mereka menjadi enggan untuk berbelanja secara online lagi. Kecuali jika toko online menawarkan produk yang sangat menarik dan tidak dijual di toko konvensinal, mereka mungkin tertarik untuk mencoba berbelanja lagi.

Tips ini membahas beberapa masalah umum dalam upaya untuk membantu pembaca membuat keputusan yang bijak, apakah perlu atau tidak untuk membeli produk tertentu secara online. Tentunya jika berbelanja di toko online yang memang benar-benar profesional, bukan amatiran, apalagi toko online palsu yang hanya bertujuan untuk melakukan penipuan secara online.

Memesan produk yang salah

Dibandingkan berbelanja di toko konvensional, nyaris tidak terjadi kesalahan untuk mendapat barang yang diinginkan, karena konsumen berinteraksi secara fisik dengan barang dan penjualnya. Barnga yang dibeli bisa dipegang dan diteliti langsung oleh calon pembeli. Disamping itu bisa memilih produk yang dirasa lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Sementara jika berbelanja secara online, baik yang dijual di toko online maupun yang ditawarkan melalui media sosial, Anda tidak bisa secara fisik meneliti dan mencoba barang yang Anda inginkan. Karena hanya melihat barang tersebut dalam satu dimensi. Sehingga kemungkinan terjadi salah pilih sangat besar, khususnya terhadap barang yang memiliki berbagai ukuran, misalnya baju, celana atau sepatu.

Hal ini dapat terjadi ketika konsumen melakukan pembelian dan mengklik item yang salah, atau ketika konsumen mengontak layanan pelanggan dan memberikan nomor produk yang salah. Kesalahan pemesanan bisa juga terjadi karena konsumen kurang memahami prosedur pembelian secara online yang diterapkan oleh toko online tersebut.

Karena meskipun secara prinsip sama, tetapi tidak semua toko online menerapkan prosedur pembelian secara online yang persis sama. Sehingga konsumen yang sudah terbiasa bebelanja secara online bisa membuat kesalahan pemesanan ketika berbelanja di toko online yang baru saja dikenalnya.

Bahkan jika konsumen mengklik pada produk yang benar dan memberikan nomor produk yang akurat dia mungkin masih membuat kesalahan dalam proses pemesanan jika ternyata pada satu produk tersebut terdapat beberapa pilihan ukuran atau warna.

Meskipun semua toko online mengijinkan untuk mengembalikan produk yang tidak sesuai dengan pesanan konsumen, tetapi masalah-masalah tersebut bisa menimbulkan kekecewaan konsumen, sehingga mengurangi kenyamanan untuk berbelanja secara online. Meskipun hal itu tak separah seperti jika konsumen menjadi korban penipuan oleh toko online palsu.

Menerima produk yang salah

Ketidaknyamanan berbelanja online bukan hanya disebabkan oleh kekurang hati-hatian atau ketidaktahuan konsumen, bisa pula terjadi akibat kelalaian penjual. Hal ini sering terjadi ketika pada proses pencatatan dan pengiriman produk dilakukan secara manual oleh toko online.

Bagian persediaan produk akan mengirimkan pesanan sesuai order yang diterimanya dan diberikan ke bagian pengiriman. Selanjutnya ketika produk tersebut dikirimkan ke konsumen, baik pihak penjual maupun pembeli tidak akan mengetahui kesalahan tersebut. Sampai barang diterima konsumen dan mengajukan komplain.

Toko online bahkan sampai pada reseller memang bertanggungjawab terhadap masalah-masalah tersebut, tetapi tidak semua konsumen bisa menerimanya. Contohnya, ketika konsumen sudah memperhitungkan waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman, misalnya selama tiga hari. Maka tiga hari sebelumnya konsumen memesan produk yang akan digunakan tepat di hari yang sama dengan datangnya produk.

Meskipun produk itu bisa dikembalikan untuk diganti dengan produk yang sesuai pesanan, tetapi proses penggantiannya membutuhkan waktu cukup lama mengakibatkan produk yang dipesan tidak dapat digunakan pada kesempatan yang telah direncanakan oleh konsumen.

Pengembalian Produk

Kecuali untuk kebutuhan yang bersifat khusus, kesalahan pengiriman produk, baik akibat kelalaian penjual maupun kekurangtahuan konsumen memang jarang terjadi dalam berbelanja secara online. Karena itu bukan menjadi masalah yang merugikan konsumen. Produk yang Anda kehendaki tetap akan Anda terima, hanya saja membutuhkan tenggang waktu yang lebih lama.

Proses pengiriman kembali produk yang salah mungkin bisa membutuhkan waktu lebih lama, karena melibatkan pihak ketiga, yakni perusahaan jasa pengiriman. Untuk mengurangi kemungkinan terjadi proses pengiriman yang terlalu lama, konsumen bisa memilih perusahaan jasa pengiriman terpercaya dan banyak digunakan oleh toko online.

Menghindari kemungkinan terjadinya salah memilih produk, konsumen hendaknya lebih teliti jika memesan produk yang memiliki berbagai ukuran seperti baju, celana dan sepatu. Apalagi jika konsumen secara individual memiliki ukuran berbeda.

Untuk produk yang pemakaiannya tidak ditentukan oleh ukuran dan bersifat general, misalnya seperti e-book, payung, tas wanita dan lain-lain, nyaris tak pernah terjadi kesalahan baik dalam pemesanan yang dilakukan oleh konsumen maupun pengiriman produk yang dilakukan oleh toko online.